Halaman 147 Lanjutan Syafa'at
Informasi Kitab
الكتاب: الملخص في شرح كتاب التوحيد | |
المؤلف: صالح بن فوزان بن عبد الله الفوزان | |
دار النشر: دار العاصمة الرياض | |
الطبعة: الأولى ١٤٢٢هـ- ٢٠٠١م | |
[ترقيم الكتاب موافق للمطبوع] | |
صفحة المؤلف: [صالح الفوزان] | |
وقوله تعالى: {قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُم مِّن دُونِ اللهِ لَا يَمْلِكُونَ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ} الآيتين
تمام الآيتين: قوله تعالى: {وَمَا لَهُمْ فِيهِمَا مِن شِرْكٍ وَمَا لَهُ مِنْهُم مِّن ظَهِيرٍ، وَلَا تَنفَعُ الشَّفَاعَةُ عِندَهُ إِلَّا لِمَنْ أَذِنَ لَهُ حَتَّى إِذَا فُزِّعَ عَن قُلُوبِهِمْ قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ قَالُوا الْحَقَّ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ} [سبأ: ٢٢، ٢٣]
Dua ayat tersebut.
قل: أي: للمشركين maksudnya katakan pada musyrikin
زعمتم: أي: زعمتموهم آلهة sembahan yang kalian yakini
من دون الله: أي: غيره لينفعوكم بزعمهم selain Allah bisakah berguna sesuai keyakinan
مثقال: وزن seberat atau seukuran
ذرة: من خير أو شر، والمراد بالذرة النملة الصغيرة. ويُقال لكل جزء من أجزاء الهباء ذرةٌ biji kecil berupa kebaikan atau kejelekan. maksudnya adalah biji yang sangat kecil. setiap partisinya dinamakan ذرة
شرك: شركة مع الله sekutu tandingan Allah
منهم: من الآلهة diantara para sembahan tersebut
من ظهير: معين يعينه على تدبير أمر السماوات والأرض yang bisa bantu mengurus langit dan bumi
ولا تنفع الشفاعة عنده: أي عند الله تعالى ردٌّ لقولهم: إن آلهتهم تشفع عنده Syafaat itu tidak berguna di sisi Allah. Sanggahan atas keyakinan mereka bahwa sembahan mereka bisa memberi syafaat.
إلا لمن أذن له: أن يشفع لغيره kecuali bagi yang dapat izin untuk memberi syafaat kepada orang lain
المعنى الإجمالي للآيتين: يأمر الله سبحانه نبيه أن يقول للمشركين على وجه التحدي: اطلبوا من آلهتكم التي زعمتم أنها تنفعكم وتكشفُ الضر عنكم. فإنهم لا يقدرون على ذلك لأنهم لا يملكون من الكون وزن أصغر نملة ملكاً مستقلاً، وليس لهم في الكون أدنى شركة مع الله، وليس منهم أحد يعين الله في تصريف الأمور، ولا يقدرون على التقدم بين يديه في الشفاعة لكم إلا إذا أذن لهم بذلك وهو، لا يأذن بالشفاعة لمشرك، فهم لا يملكون شيئاً استقلالاً ولا يشاركون في الملك ولا يعاونون المالك ولا يملكون الشفاعة عنده بغير إذنه. فبطُلت عبادتهم من دون الله
Makna global dari dua ayat ini: Allah Ta'ala memerintahkan nabiNya untuk mengatakan pada musyrikin sebagai bentuk tantangan: coba minta dari sembahan-sembahan kalian yang kalian anggap ada gunanya itu dan bisa memberi solusi. mereka tidak akan bisa itu karena tidak berkuasa di alam ini meskipun sebiji sawi sekalipun. Mereka tidaklah sebanding dengan Allah satu huruf pun. Tidak satupun dari mereka yang punya peran dalam mengatur alam ini. Tidak pula melangkahi kekuasaan Allah dalam memberikan syafa'at kecuali setelah di ACC. Allah tidak pernah memberi izin syafaat bagi musyrik. Jadi mereka tidak punya kekuasaan tersendiri, tidak juga sebanding dengan Allah, tidak juga punya peran, tidak juga punya surat izin resmi memberi syafaat di sisinya.
مناسبة الآيتين للباب: أن فيهما الرد على المشركين الذين يتقربون إلى الأولياء، يطلبون منهم الشفاعة ويدعونهم لجلب النفع ودفع الضر
Kesesuaian dua ayat ini terhadap judul bab: di dalam dua ayat ini ada sanggahan kepada orang musyrikin yang menyembah para wali, minta syafaat dari mereka dan minta sembako dan minta solusi dari kesulitan hidup.
ما يستفاد من الآيتين:
Pelajaran yang bisa diambil dari dua ayat ini:
١- الرد على المشركين الذين يدعون مع الله آلهة من الملائكة وغيرهم، يزعمون أنهم يملكون لهم نفعاً أو يدفعون عنهم ضراً.
1. Sanggahan terhadap musyrikin yang menyekutukan Allah dalam doa dengan selingkuhan sembahan lain berupa malaikat dan lainnya. mereka yakin bahwa mereka bisa berguna ataupun memberi solusi kesulitan hidup
٢- مشروعية محاجة المشركين لإبطال الشرك ومناظرتهم في ذلك.
2. Disyariatkannya menyanggah musyrikin untuk memojokkan syirik dan mendebat mereka dalam hal ini
٣- قطع الأسباب التي يتعلق بها المشركون، وذلك أن المشرك إنما يتخذ معبوده لما يحصل له من النفع. والنفع لا يكون إلا ممن فيه خصلةٌ من أربع:
3. Menghancurkan peralatan para musyrikin. Orang musyrik itu mengapa menjadikan mereka sembahan karena keliatan ada gunanya. kegunaan di sini harus memenuhi empat kriteria:
الأولى: إما أن يكون مالكاً لما يريده منه عابده.
Pertama: Mereka pemilik dari apa yang menjadi incaran penyembahnya
الثانية: وإما أن يكون شريكاً للمالك.
Kedua: Kongsian dalam kepemilikan
الثالثة: وإما أن يكون ظهيراً أو معيناً له.
Ketiga: bisa berperan menjadi pembantu atau helper
الرابعة: وإما أن يكون شفيعاً عنده.
Keempat: bisa juga pemberi rekomendasi (ordal)
وقد نفى سبحانه وتعالى هذه الأسباب الأربعة في آلهة المشركين. فبطُلت عبادتها.
Allah Ta'ala telah menyanggah kempat bentuk peran tersebut ada di sembahannya musyrikin. Jadi Ibadah mereka adalah salah kaprah.
٤- إثبات الشفاعة التي تكون بإذن الله.
4. bahwasanya syafaat itu tidak terwujud kecuali ada izin Allah
٥- أن المشركين لا تنفعهم الشفاعة؛ لأن الله تعالى لا يأذن فيها لمشرك
5. bahwasanya musyrikin tidak akan bisa menggunakan rekomendasi tersebut karena Allah Ta'ala tidak mengizinkan bagi yang masih musyrik.
Comments
Post a Comment